FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
Disusun oleh:
SHERIN AMELYANI
C1814201147
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS
MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat-Nya maka saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN tepat pada waktunya.Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki.
Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat-kalimat yang kurang dapat dipahami agar menjadi maklum.
Hormat kami,
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................i
KATA PENGANTAR ..........................................ii
DARTAR ..............................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ......................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pencernaan ...............2
2.2 Fungsi Sistem Pencernaan .......................2
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ..............................................8
3.2. Saran ...........................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Sistem organ pencernaan adalah sistem organ yang menerima dan mencerna makanan untuk dijadikan energi dan nutrien, serta menegeluarkan sisa proses tersebut. Sedangkan Fisiologi sistem pencernaan adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal.
Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ yaitu oral (rongga mulut); faring (tekak); esofagus (kerongkongan); ventrikulus (lambung); intestinum minor (usus halus) yang terbagi menjadi duodenum (usus 12 jari), ileum (usus penyerapan), dan jejunum; intestinum mayor (usus besar) yang terbagi menjadi kolon asendens (usus besar yang naik), kolon transversum (usus besar mendatar), kolon desendens (usus besar yang turun), dan kolon sigmoid; rectum; dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.
Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diasimilasi oleh tubuh. Bahan-bahan yang berguna dan malahan sebagian yang toksik, disingkirkan (dikeluarkan) berupa feses.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
Apa pengertian dari fisiologi sistem pencernaan?
Apa fungsi dari setiap organ sistem pencernaan?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Untuk mengetahui:
Pengertian dari fisiologi sistem pencernaan.
Fungsi dari setiap organ sistem pencernaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah tubuh secara mekanis maupun secara kimiawi serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaan normal.
Proses pencernaan secara mekanis terjadi di dalam mulut yaitu ketika mengunyah makanan hingga halus. Proses pencernaan kimiawi terjadi di dalam usus yaitu makanan dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana oleh enzim-enzim pencernaan.
System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran grastrointestinal.
2.2 Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
A. Mulut
Mulut merupakan organ yang pertama dari saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi, dan bagian rongga mulut atau bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring. Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu: bibir, gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan menggalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
Dimana gigi berfungsi untuk mengunyah makanan, pemecahan partikel besar menjadi partikel kecil yang dapat ditelan tanpa menimbulkan terdesak. Proses ini merupakan proses mekanik pertama yang dialami makanan pada waktu melalui saluran pencernaan sehingga makanan menjadi halus.
Selain itu lidah juga. Berfungsi untuk Pengaduk makanan., Membantu proses penelanan makanan, Sebagai alat/organ pengecap, Membantu membersihkan rongga mulut, Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap, Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan pahit.
Sedangkan kelenjar ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu, lidah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Didalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat ( amilum ) menjadi gula sederhana ( maltosa ). Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC.
Proses penelanan makanan contohnya lidah terangkat sehingga menelan makanan yang telah kita kunyah kelangit-langit lunak ( tekak ). Langit-langit lunak terangkat, menutup rongga hidung, sedangkan lidah tetap menekan langit-langit dan menutup rongga mulut. Epiglotes terangkat menutup lubang ke arah saluran pernapasan.
B. Faring
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring.
Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.
C. Kerongkongan (esophagus)
Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti membawa dan έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 25 cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik . Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler darah, dan ujung saraf
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas-remas makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6 detik
D. Lambung/ventriculus
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga perut agak ke kiri.
Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan esophagus dan hepar.
Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan intestinum tenue.
Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
Lapisan Mukosa.
Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Fungsi ventriculus yaitu :
Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 5 jam.
Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
Faktor antianemia dibentuk.
Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
Enzim yang dihasilkan :
HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell) yang fungsinya antara lain :
Merangsang keluarnya seketin.
Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan proteosa.
Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)
usus halus
Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m
Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.
Fungsi utama usus halus adalah:
Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe
Menyerap protein dalam bentuk asam amino
Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
a. Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
b. Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
c. Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
d. Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
e. Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
f. Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
g. Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
h. Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
Kelenjar Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pancreas menghasilkan :
Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah.
Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim tersebut yaitu :
Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin.
Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida yang
penting adalah maltase, sukrase, lactase.
Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.
Hati (Hepar)
Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Kandungan Empedu :
Garam kholat yang berfungsi :
Mengaktifkan lipase pancreas
Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan
Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah diserap.
Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 8,5.
Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone.
Empedu menghasilkan:
Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin).
Garam empedu.
Fungsi empedu :
Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi :
Menghasilkan cairan empedu.
Menawarkan racun.
Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh
Usus Besar (Intestinum Mayor)
Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus. Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar 5 - 6cm.
Bagian-bagian usus besar, yaitu :
Caecum/sekum merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :
Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga peritoneum
Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap posterior abdomen
Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah
Usus Buntu (appendiks)
Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing
Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.
Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya.
Kolon Asendens
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
Kolon Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis.
Kolon Descendens
Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
Rectum/rectum/poros usus merupakan bagian terakhir dari usus besar.
Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
Proses yang terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara biologis dengan bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan makanan,membentuk vitamin K dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam rectum. Proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feces secara peristaltic yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan menuju anus (lubang pelepasan akhir).
Proses perjalanan makanan untuk sampai di usus besar membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Usus besar dapat menyimpan makanan dalam kurun waktu 24 jam
Anus/Lubang Pelepasan
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di colon. Proses pengeluaran feces melalui anus disebut defekasi.
Dinding anus diperkuat oleh 3 spinter:
a. Spinter Ani internus ( Bekerja tidak menurut kehendak.
b. Spinter Levator Ani ( Bekerja juga tidak menurut kehendak.
c. Spinter Ani Eksternus ( Bekerja menurut kehendak.
PENUTUP
KesimpulanDari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada manusia adalah merupakan proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-ogran pencernaan.
Proses pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh dibantu dengan enzim untuk mempercepat proses. Enzim ini dihasilkan oleh organorgan pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Organ-organ pada sistem pencernaan yaitu terdiri dari :
Mulut (oris)
Tekak (faring)
Kerongkongan (esophagus)
Lambung (ventrikulus)
Usus halus (intestinum minor)
Usus dua belas jari (duodenum)
Usus kosong (jejunum)
Usus penyerapan (ileum)
Kelenjar Pankreas
Hati (Hepar)
Usus besar (intestinum mayor)
Seikum
Kolon asendens
Kolon transversum
Kolon desendens
Kolon sigmoid
Rectum
Anus
2 Saran
Dengan mengetahui sistem-sistem yang ada pada tubuh manusia ini, kita mengharapkan para pembaca maupun teman-teman yang lain dapat mengenal lebih dekat bagian-bagian dari keadaan tubuh kita. Mulai dari organ-organ yang menyusun sistem tersebut, cara kerja suatu sistem pada tubuh kita, zat-zat atau enzim yang membantu dalam proses sistem tersebut, penyakit yang dapat menyerang sistem-sistem tersebut, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan suatu salah satu sistem organ. Disini pula kita temukan pengetahuan dan wawasan yang baru yang belum kita ketahui seluruhnya.
Semoga makalah dengan judul Fisiologi Pencernaan ini dapat menjadi sumber inspirasi teman-teman untuk membuat makalah dengan tema yang sama. Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini ada kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca maupun banyak kekurangan pada makalah ini.
Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
S. Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran.
Ganong, W.F. (2008). Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN.Jakarta: EGC
Pearce, Evelyn C. (2011). ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Guyton, Arthur C dan John E. Hall. (2012). Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN. Jakarta: EGC
Sloane, Ethel. (2004). ANATOMI DAN FISIOLOGI Untuk Pemula. Jakarta: EGC
Syaifuddin. (2006).ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC
No comments:
Post a Comment