Tuesday, December 18, 2018

FALSAFAH TEORI KEPERAWATAN MYRA E LEVINE

MAKALAH
FALSAFAH TEORI KEPERAWATAN

MYRA E LEVINE



Disusun oleh:

SHERIN AMELYANI

C1814201147



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STELLA MARIS MAKASSAR
2018/2019






KATA PENGANTAR
         Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan segala berkat-Nyalah akhirnya kami bisa menyusun tugas Falsafah dari Teori yang dikemukakan oleh Myra E Levine tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yunita Carolina selaku dosen kami yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami mendapatkan banyak tambahan pengetahuan tentang Teori yang dikemukakan oleh Myra E Levine.
      Kami selaku penyusun berharap semoga tugas yang telah kami susun ini bisa memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan terutama dalam Teori Keperawatan.
     Kami menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan yang membutuhkan perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan serta kritikan dari para pembaca.





Makassar, 25 Agustus 2018




Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
Latar Belakang ………………………………………………………………
Rumusan Masalah ………………………………………............................
Tujuan…………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Myra E Levine
2.2 Teori Konsep Keperawatan Menurut  Myra Levine……………................
2.3 Teori Model Konsep Keperawatan Myra Levine……………….................
2.4 ImplikasiTeori Myra LEVINE……………………………………………...…
2.5 Kelemahan dan Kelebihan Teori…………………………………….......…

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………..
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................






BAB I
PENDAHULUAN

       1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorginisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Salah satunya adalah Myra Estrin Levine. Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan 1973, menggambarkan klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.

      1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana tentang  Myra E Levine
Bagaimanakah teori konsep keperawatan menurut Myra E Levine?
 Bagaimanakah teori model konsep keperawatan menurut Myra E Levine?
Bagaimanakah implikasi dari teori Myra E Levine?
Apa saja kelemahan dan kelebihan dari teori Myra E Levine?


1.3Tujuan

Untuk mengetahui tentang  Myra E Levine

Untuk mengetahui teori konsep keperawatan yang dikemukakan Myra E Levine
Untuk mengetahui model dari teori keperawatan menurut Myra E Levine
Untuk mengetahui implikasi dari teori Myra E Levine
Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan apa saja dari teori Myra E Levine





BAB  II
PEMBAHASAN

2.1 Myra E Levine
Myra E Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Lilinois. Dia adalah anak tertua dari tiga anak. Dia memiliki satu saudara perempuan dan satu saudara laki-laki. Levine mengembangkan minat dalam keperawatan karena ayahnya( yang memiliki masalah pencernaan) adalah karena sakit dan perawatan yang diperlukan pada banyak kesempatan. Levine lulus dari sekolah Cook County Of Nurshing pada  tahun 1944 dan memperoleh gelar BS dan memperoleh gelar dalam keperawatan dari University Of Chicago pada tahun 1949.


Teori Keperawatan Menurut Myra Levine
Teori keperawatan menurut Myra Levine difokuskan dalam  mempromosikan adaptasi dan mempertahankan keutuhan menggunakan prinsip-prinsip konservasi.
Model memadu perawat untuk fokus pada tujuan dari model melalui konservasi energi, struktur, dan integritas personal dan sosial (Levine, 1967). Meskipun konservasi adalah pandangan dasar guna mencapaii hasil yang diharapkan. Levine juga membahas dua konsep penting lainnya, penting untuk penggunaan modelnya yaitu adaptasi dan keutuhan, adaptasi adalah proses perubahan dan konserasi adalah hasil adaptasi. Hankan integritas dalam realitas llingkungan (Levine, 1966: 1989). Adaptasi dicapai melalui terkendalinya sumber daya lingkungan oleh individu dalam hubungannnya dengan sesama (Levine, 1991).

Interaksi terus menerus terjadi antara organisme individu dengan lingkungannya dalam kondisi kesehatan (Levine, 1973). Keutuhan ada jika interaksi atau adaptasi lingkungan ada dalam semua dimensi kehidupan. Dinamika ini terus menerus berlanjut melalui interaksi terbuka antara lingkungan internal (fisiologis/ normal dan patofisiologis/ tidak normal) dan eksternal (persepsi, oprasional dan konseptual). Konsep memmberikan dasar untuk berpikir holistik, pandangan individu secara keseluruhan.

Konservasi adalah produk adaptasi, conservation dalam bahasa latinnya yang berarti untuk menjadga bersama-sama (Levine, 1973).  Konservasi menggambarkan cara sistem yang kompleks dapat terus berfungsi bahkan pada sat yang sangat menantang (Levine, 1990: 192). Melalui konservasi individu dapat menghadapi hambatan, beradaptasi sesuai dengan lingkunagnngannya , dan mempertahankan keunikan mereka. Tujuan dari konservasi adalah kesehatan dan kekuatan untuk mengahadapi masalah kesehatan. Aturan konservasi adalah dalam situasi di mana semua keperawatan selalu dibutuhkan (Levine, 1973). Fokus utama dari konservasi adalah menjaga bersama-sama keutuhan individu.


Meskipun intervensi keperawatan dapat menangani satu prinsip konservasi, perawat juga hasrus mengakui pengaruh prinsip-prinsip konservasi lainnya (Levine, 1990). Selama bertahun-tahun, Myra Levine telah mengembangkan berbagai teori yang memberikan penjelasan yang berbeda dari displin keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya. Seperti model konservasinya, semua teori keperawatan terbagi empat konsep pusat atau utama yaitu orang, lingkungan, keperawatan dan kesehatan/ penyakit.

Selain ini model Levine juga dibahas bahwa orang dan lingkungan bergabung atau menjadi kongruen dari waktu ke waktu, secara jelas akan dibahas di bawah.

Orang
Orang adalah makhluk yang holistik ( biologis, psikologis, sosial dan spritual) yang terus-menerus berusaha untuk menjaga keutuhan dan integritas. Keutuhan (integritas) dari tuntutan individu yang hidup, berpikir, berorientasi pada masa yang depan dan masa lalu. Orang juga digambarkan sebagai individu yang unik dalam persatuan dan kesatuan, merasa percaya, berpikir dan satuan dari seluruh sistem.

Lingkungan
Individu memiliki dua lingkungan yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
             
1). Lingkungan internal
Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologis dan  patofisiologis dari individu dan terus ditantang oleh lingkungan eksternal . lingkungan internal juga adalah integrasi fungsi tubuh dan tunduk pada tantang lingkkungan eksternal yang merupakan suatu bentuk homeostasis.

2). Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal dibagi menjadi lingkungan persepsi, oprasional dan konseptual, yaitu:
Lingkungan persepsi, adalah bagian dari lingkungan eksternal yang individunya menanggapi dengan organ-organ, indera, contohnya cahaya, suara, sentuhan suhu, perubahann iklim yang terasa dan posisi keseimbangan.

Llingkungan oprasional, adalah lingkungan yang berinteraksi dengan jaringan hidup meskipun individu tidak memiliki organ sensorik yang dapat mmerekam adanya faktor-faktor dan mencakup semua bentuk radiasi, mikroorganise dan polutan. Dengan kata lain, elemen-elemen ini secara fisik dapat mempengaruhi individu tetapi tidak dirasakan oleh kedua, contohnya: gotong royong.

Lingkungan konseptual, adalah lingkungan yang terdiri dari bahasa, ide, simbol dan konsep-konsep, kemampuan untuk berpikir, pengalaman emosi, sistem nilai, keyakinan agama, tradisi etnis dan budaya dan individu psikologis pola yang berdasarkan pengalam hidup.

Kesehatan dan penyakit
Kesehatan dan penyakit adalah pola perubahan kesehatan tersirat berarti persatuan dan kesatuan adalah adaptasi keutuhan dan sukses. Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan, Levine (1991)  menjelaskan apa yang dimaksud dengan kesehatan sebagai jalan dari kembali ke kegiatan sehari-hari yang terganggu oleh kesehatan yang buruk. Hal ini tidak hanya cedera yang diperbaiki orang itu sendiri , ini kembali ke diri di mana perambahan kecacatan dapat disishkan seluruhnya dan individu bebas untuk mengejar sekali lagi kepentingannya sendiri tanpa kendala. Di sisi lain penyakit tidak dapat diatur dan tidak disiplin/ berubah dan harus dihentikan.

Keperawatan
Keperawatan terlibat dalam interaksi manusia (Levine 1973). Perawat masuk ke dalam kemitraan pengalaman manusia di mana berbagi momen dalam beberapa waktu dan meniggalkan bekas selamanya pada setiap pasien (Levine 1977). Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan adaptasi dan mempertahankan keutuahan, untuk mempromosikan keutuahan, menyadari bahwa setiap individu membutuhkan hal yang unik dan terpisah dari kegiatan. Integritas individu adalah ttanggung jawab perawat untuk membantu pasien mempertahankan dan mencari realisasinya. Tujuan keperawatan dicapai melalui penggunaan prinsip-prinsip konservasi ebergi, struktur, integritas personal dan sosial.






Teori Model Keperawatan Menurut Myra Levine
Konsep sentral teori Levine adalah konservasi (Levine, 1989). Ketika seseorang dalam keadaan konservasi itu berarti bahwa respon adaptif individu sesuai perubahan secara produktif dan dengan sedikit pengeluaran usaha sambil menjaga fungsi optimal dan identitas.

Konservasi dicapai melalui aktivitas sukses jalur adaptif dan perilaku yang sesuai untuk berbagai respon yang dibutuhkan oleh manusia.

Myra Levine menggambarkan empat prinsip konservasi, prinsip itu berfokus pada pelestarian kebutuhan individu, Levine menganjurkan bahwa keperawatan adalah interaksi manusia dan prinsip-prinsip konservasi itu berkaitan dengan kesatuan dan keutuhan pribadi yang meliputi energi, intgritas, strukturm integritaas pribadi, integritas sosial.

Konservasi energi
Mengacu pada masukan menyeimbangkan energi dan output untuk menghindari kelelahan yg berlebihan ini mencakup istrahat yg cukup, nutrisi dan olahraga.

Konservasi integritas struktural
Mengacu untuk memelihara atau memuluhkan struktur tubuh, mencegah kerusakan fisik dan mempromosikan penyembuhan . misalnya membantu pasien dalam latihan berjalan , pemeliharaan kebersihan pribadi pasien.

Konservasi integritas pribadi
Mengakui individu sebagai salah satu yang berusaha untuk penentuan, pengakuan, penghormatan, kesadaran diri, kepribadian dan self. Misalnya melindungi ruangan pasien dan memberi kenyamanan pada pasien.

Konservasi integritas sosial
Seorang individu diakui sebagai bebrapa orang yang tinggal bersama dalam sebuah keluaarga, komunitas, kelompok agama, kelompok etnis, sistem politik, dan bangsa. Misalnya membantu individu untuk mempertahankan tempatnya dalam keluarga, komunitas dan masyarakat.



Implikasi Teori Myra Levine

Praktik keperawatan diarahkan pada peningkatan wholness untuk semua individu baik yang sehat maupun yang sakit. Pasien atau klien merupakan partner dalam asuhan keperawatan.
 Metodelogi praktik menurut Levine adalah proses keperawatan yang diarahkan meunujukonservatif yang terdiri dari 3 langkah (Levinr dalam Schaefer, 2006)

Trophicognosis
Levine merekomendasikan trophicognosis sebagai suatu alternatif diagnosa keperawatan. Trophicognosis merupakan formula dalam asuhan keperawatan yang dicapai melalui metode ilmu pengetahuan. Perawat mengobservasi dan mengumpulkan data yang akan mempengaruhi praktik ke[erawatan. Perawat mengkaji konservasi energi pasien dengan menentukan kemampuan pasien untuk menunjukan kebutuhan aktivitas tanpa menghasilkan kelemahan yang berlebihan. Perawat serta pengalaman hidup dari pasien mengkaji konservasi integritas struktural dengan menentukan fungsi fisiknya. Perawat mengkaji konservasi integritas pasien dengan berbicara pada keluarga pasien, teman dan lingkungan konseptual.

 Intervensi atau tindakan
Perawat mengimplementasikan rencana askep disesuaikan dengan struktur kekebijakan yang adminirtrative, ketersediaan alat dan pengembangan standar keperawatan. Tipe intervensi keperawatan meliputi: terapeutik, supportif, intervensi dibangun dari 4 prinsip konservasi yang terdiri  kond\servasi energi, konservasi integritas struktural, konservasi integritas persoanal dan konservasi integritas sosial.

Evaluasi
Perawat mengevaluasi pengaruh dari tindakan yang sudah dilakukan serta merevisi tropik jika dibutuhkan indikator keberhasilan intervensi ditentukan dengan respon pasien.

2.5 Kelemahan dan Kelebihan Teori

               2.5.1 Kelemahan teori Myra Levine
Mesklipun kelengkapan teori dan aplikasi Levine luas, model ini bukan tanpa batasan. Sebagai contoh model konservasi Levine berfokus pada penyakit yang bertentangan kesehatan dengan kesehatan demikian juga intervensi keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi kondisi penyajian individu. Oleh karena itu, intervensi keperawatan berdasarkan teori Levine adalah berfokus pada saat ini dan jangka pendek dan tidak mendukung prinsip-prinsip promosi dan pencegahan penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari praktik keperawatan saat ini.

Dengan demikian,keterbatasan utama adalah fokus individu dalam keadaan sakit pada ketergantungan pasien. Selanjutnya, perawat memiliki tanggung jawab untuk menentukan kemampuan pasien untuk beratisipasi dalam keperawatan,dan jika persepsi perawat dan pasien tentang kemampuan pasien berpatisipasi dalam keperawatan tidak cocok, ketidakcocokan ini akan menjadi daerah konflik.

Selain itu,ada beberapa keterbatasan ketika ke empat prinsip model konservasi diterapkan.pada konservasi energi,tujuan levine adalah untuk menghindari penggunaan energi yang berlebihan atau kelelahan.hal ini diatur dalam perawatan sakit di samping tempat tidurklien.dalam kasus dimana kebutuhan energi digunakan tanpa terkontrol pada pasien mania, ADHD (Attention-Defict Hyperactivity Disorder),anak-anak atau mereka dengan gerakan terbatas seperti klien lumpuh,teori Levine itu tidak berlaku.

Pada konservasi integritas struktural,fokusnya adalah untuk melestarikan struktur anatomi.ini sekali lagi memiliki keterbatasan.dalam kasus-kasus dimana struktur anatomis tidak begitu sempurna tapi tanpa diidentifikasi cacat atau masalah seperti dalam operasi plastik,prosedur seperti perangkat tambahan payudara dan liposuctions,integritas struktural seseorang dikompromikan tetapi pilihan pasien mencari kecantikan fisik dan kepuasan psikologis yang dibawa kepertimbangan.jika tidak demikian,prosedur tidak boleh dipromosikan.
Pada konservasi integritas personal,perawat diharapkan memberikan pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati,dilengkapi dengan privasi,didorong dan psikologis  terganggu,lumpuh,tidak bisa memahami dan   menyerap pengetahuan,pasien koma atau klien bunuh diri.

Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan pengakuan dari interaksi manusia,terutama dengan klien,orang lain yang signifikan yang terdiri atas sistem dukungannya.keterbatasan khusus untuk ini adalah ketika klien tidak memiliki orang lain yang signifikan seperti ditinggalkan anak-anak,pasien psikiatris yang tidak mampu berinteraksi,klien tidak responsif seperti orang tidak sadar,fokus disini adalah tidak lagi pasien sendiri tetapi orang-orang yang terlibat dalam perawatan sakit di samping tempat tidur  klien.dalam kasus dimana kebutuhan energi untuk digunakan dari pada seperti pada pasien mania,ADHD(Attention –Defict Hyperactivity Disorder) pada anak-anak atau mereka dengan gerakan terbatas seperti pasien lumpuh ,teori Lavine itu tak dapat berlaku.

    2.5.2 Kelebihan dari teori Myra Lavine
pada toeri akan terlihat lebih menguntungkan saat dimana keadaan klien mempunyai partner pengawas non perawat yang turut membantu dalam penjadwalan keperawatan.dan perawat yang dapat mengerti keadaan dan integritas klien secara penuh.dengan didukung dari klien yang mampu beradaptasi dan melakukan pesprsepsi dengan normal.





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus mengembangkan interaksi antara perawat dan klien untuk membantu individual dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan sehingga dapat membantu memenuhi tekanan atau memenuhi kebutuhan yang dihasilkan dari suatu kondisi, lingkungan, situasi atau waktu yang bertujuan untuk melakukan konservasi kegiatan yang ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki klien secara optimal

3.2 Saran

Diharapkan kita sebagai perawat mampu menerapkan model konsep keperawatan dan marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita saying. Agar pasien merasa nyaman pada saat kita merawatnya. Jangan pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi perawat bukanlah pekerjan yang mudah, tetapi kalau kita tidak mencoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan rajin.










DAFTAR PUSTAKA

Siokal, Brajakson dan Patmawati, Sudarman (2017) Falsafah dan Teori dalam Keperawatan. Jakarta: CV. Tranns Info Media.
Potter, Patricia A. Dan Anna G. Perry.2005.Fundamental Keperawatan. Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran

No comments:

Post a Comment