Tuesday, December 18, 2018

HOLISME DAN HUMANISME

HOLISME
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan mempengaruhi bagian lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami berfungsinya setiap komponen
Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah :
1.      Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi (unity,   integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasi berarti patologik.
2.      Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum yang tidak terdapat dalam bagian-bagian.
3.      Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan potensi inheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.
4.      Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensi organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian yang sehat dan integral.
5.      Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian ekstensif terhadap


C.     HUMANISME
Pengertian Humanisme
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal yang positif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik beraliran humanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang positif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak dari para pendidik beraliran humanisme.
Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
 
      Ciri - Ciri Teori Humanisme
 Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan masyarakat. Ketrampilan atau kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik.


Contoh teori humanistic :
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing - masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia unik dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensi yang ada dalam diri mereka.
Dalam keperawatan, humanisme merupakan suatu sikap dan pendekatan yang memperlakukan pasien sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan lebih dari sekedar nomor tempat tidur atau sebagai seorang berpenyakit tertentu. perawat yang menggunakan pendekatan humanistik dalam prakteknya memperhitungkan semua yang diketahuinya tentang pasien yang meliputi pikiran, perasaan, nilai-nilai, pengalaman, kesukaan, dan bahasa tubuh.

No comments:

Post a Comment